Harusnya saya bersyukur.

Harusnya saya bersyukur.
kenapa seperti itu?
karena saya masih jauh lebih beruntung di banding saudara-saudara saya di luar sana.

Tetapi pada suatu waktu saya tidak dapat melakukan hal tersebut.
Mengapa?
karena saya terlampau kecil, dunia saya terlampau sempit, dan hati saya tak mampu berjiwa besar.

Pernah kah kalian terpikir terlahir seperti saya?
Di ejek teman-teman saya bahkan saat saya masih terlampau kecil untuk mengetahui mengapa saya berbeda dari mereka semua.

19 tahun hidup saya saya gunakan untuk mengerti dan belajar memahami hidup ini.
Belajar menerima diri saya sendiri. untuk saya sendiri.
itu sulit.

Saya selalu takut akan anggapan orang,
Saya selalu takut orang mengejek saya.
Saya selalu takut orang-orang tidak bisa menerima saya.
Lalu saya menjadi diam juga anti sosial di lingkup kehidupan sosial yg baru.

Saya menangis dengan bertemankan bantal di dalam kamar, tanpa suara.
Saya menangisi diri saya sendiri mengapa saya tidak cukup berjiwa besar untuk menerima.
Saya tidak pernah bercerita pada keluarga saya.
Saya tidak ingin mereka terbebani.
Seolah semuanya baik-baik saja.

Lalu saya membaca, sebuah ulasan.
Tentang seseorang bernama Nicolas James Vujicic yg terlahir tanpa tangan juga kaki.
Menjadi seorang motivator yg berguna bagi sesamanya.
Saya merasa tertampar. Malu.
Bahkan saya jauh lebih beruntung dari pada Beliau.
saya hanya tidak dapat bicara secara normal.
itu saja. lantas kenapa saya menjadi kerdil, menjadi tidak berjiwa besar dan tidak bersyukur?
Saya malu dan menangis. menangisi kelemahan saya, tidak bisa berjiwa besar.

Tapi mulai detik ini saya berjanji.
Pada diri saya sendiri. juga Tuhan tentunya.
Saya akan BELAJAR menerima dan berjiwa besar untuk menjalai peran saya di dunia ini.
doakan saya ya!!! :)

saya suka kata-kata nick.
dan saya akan menyimpannya untuk motivasi say dari sekarang.
"Aku cacat, tapi aku Berharga"


Komentar

Postingan Populer